Analisis dan Pengembangan Employability Skills Mahasiswa Politeknik

Penelitian tentang employability skills masih sangat sedikit di Indonesia. Penelitian di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini adalah salah satu dari sedikit yang ada. Hasilnya sangat baik dan bisa dijadikan acuan bagi para pengelola institusi kejuruan di Indonesia untuk menyiapkan para peserta didik agar lebih siap masuk DUDI (dunia usaha dan dunia industri).


Penelitian disertasi ini ditulis oleh Dr. I Made Suarta tahun 2011. Judul adalah Analisis dan Pengembangan Employability Skills Mahasiswa Politeknik. Responden adalah mahasiswa dan supervisor pembimbing dari DUDI. Mahasiswa terdiri dari mahasiswa tingkat akhir tahun akademik 2009/2010 dan lulusan/alumni tahun 2009 dari Politeknik Negeri Bali. Supervisor dari DUDI adalah pembimbing para mahasiswa dan atasan para alumni. Responden ini kesemuanya dikategorikan sebagai entry level employee. Jumlah sampel adalah 216.

Employability skills adalah suatu ketrampilan yang memungkinkan seseorang untuk mendapatkan pekerjaan atau untuk dapat tetap bekerja, meliputi ketrampilan personal, ketrampilan interpersonal, sikap, kebiasaan, dan perilaku (Lankard, 1990). Employability skills juga dimaknai sebagai sekumpulan ketrampilan non-teknis yang bersifat dapat ditransfer yang diperlukan untuk memasuki dunia kerja, untuk tetap bertahan dan mengembangkan karir di tempat kerja, ataupun untuk pengembangan karir di tempat kerja baru (Yorke, 2006).

Tujuan penelitian ini diantaranya adalah menemukan indikator-indikator employability skills menurut persepsi mahasiswa dan supervisor praktek lapangan di DUDI, menghasilkan kerangka kerja employability skills sebagai dasar pengembangan kompetensi di masa depan, serta menemukan variabel penentu pengembangan employability skills bagi mahasiswa Politeknik.

Penelitian ini menyatakan bahwa 99,5% mahasiswa dan supervisor mempersepsikan bahwa kepentingan  employability skills dalam kategori tinggi dan tinggi sekali. Hasil ini merupakan gambaran bahwa dalam proses pembelajaran di Politeknik telah diberikan cukup perhatian terhadap pengembangan aspek-aspek employability skills. Demikian juga berdasar persepsi supervisor dari DUDI merepresentasikan harapan agar dunia pendidikan kejuruan memberi fokus pada pengembangan employability skills dalam proses pembelajaran.

Persepsi Mahasiswa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut persepsi mahasiswa terdapat 5 indikator dengan rerata skor kepentingan di atas rata-rata yaitu (diurutkan berdasar tingkat kepentingan):
  1. Ketrampilan dalam hal kesehatan dan keselamatan kerja.
  2. Ketrampilan mengelola diri.
  3. Ketrampilan bekerja sama dalam tim.
  4. Ketrampilan belajar di tempat kerja. 
  5. Ketrampilan menggunakan teknologi.
Sementara itu, terdapat 4 indikator dengan skor rerata kepentingan di bawah rata-rata keseluruhan yaitu:
  1. Ketrampilan dalam mengambil prakarsa dan berusaha.
  2. Ketrampilan memecahkan masalah.
  3. Ketrampilan merencanakan dan mengatur kegiatan.
  4. Ketrampilan berkomunikasi.
Persepsi Supervisor

Di sisi lain, menurut persepsi supervisor terdapat 5 indikator dengan rerata skor kepentingan di atas rata-rata yaitu (diurutkan berdasar tingkat kepentingan):
  1. Ketrampilan dalam hal kesehatan dan keselamatan kerja.
  2. Ketrampilan mengelola diri.
  3. Ketrampilan belajar di tempat kerja.
  4. Ketrampilan bekerja sama dalam tim.
  5. Ketrampilan menggunakan teknologi. 
Sementara itu, terdapat 4 indikator dengan skor rerata kepentingan di bawah rata-rata keseluruhan yaitu:
  1. Ketrampilan memecahkan masalah.
  2. Ketrampilan merencanakan dan mengatur kegiatan.
  3. Ketrampilan dalam mengambil prakarsa dan berusaha.
  4. Ketrampilan berkomunikasi.
Penjabaran Sub-Indikator

Dari 9 indikator utama diatas, kemudian dijabarkan lagi kedalam sub-indikator employability skills. Berikut adalah ranking persepsi supervisor DUDI terhadap sub-indikator yang dianggap paling penting (dengan skor diatas rata-rata):
  1. Menepati waktu dalam bekerja
  2. Melaksanakan keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja sesuai prosedur.
  3. Memiliki tanggung jawab terhadap tindakan-tindakan yang diambil.
  4. Memahami prosedur keamanan, keselematan dan kesehatan kerja.
  5. Mengikuti prosedur keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja .
  6. Mengenali permasalahan dalam bekerja.
  7. Menunjukkan sikap yang baik dalam bekerja.
  8. Melaksanakan rencana kerja secara konsisten.
  9. Mengenali fungsi peralatan kerja.
  10. Bertanggung jawab terhadap tugas-tugas dalam tim.
  11. Mendukung keputusan yang disepakati bersama.
  12. Menerima pengetahuan dan keahlian baru.
  13. Memilih dan menggunakan peralatan kerja secara baik.
  14. Melakukan evaluasi diri dan mengupayakan perbaikan guna peningkatan kinerja.
  15. Melakukan perawatan peralatan kerja.
  16. Menunjukkan kemapuan bicara secara langsung dan jelas.
  17. Memberikan dukungan terhadap pengambilan keputusan yang cepat, tepat dan akurat dengan memberikan data yang obyektif dan mutakhir.
  18. Melakukan perbaikan kerja berdasarakan pengalaman sebelumnya.
  19. Melakukan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam bekerja.
  20. Mengelola waktu dan prioritas kegiatan.
  21. Memiliki keyakinan akan kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan.
  22. Bersikap tenang dalam menghadapi situasi yang penuh tekanan.
  23. Memahami pembicaraan orang lain.
  24. Memanfaatkan pengetahuan dan ketrampilan yang dikuasai sebelumnya untuk melaksanakan tugas yang dihadapi sekarang.
  25. Membagi pengetahuan, pendapat dan gagasan dalam menyelesaikan pekerjaan.
  26. Menunjukkan sikap mau berbagi informasi dengan orang lain.
  27. Menerima dan memahami informasi baru dengan cepat.
  28. Menggali informasi yag relevan sebagai dasar dalam mengambil suatu keputusan.
Berdasar data hasil penelitian, kemudian peneliti membuat kerangka kerja pengembangan employability skills di Politeknik. Analisis diarahkan pada kuadran 1 dari matriks kepentingan vs kompetensi (sumbu X kepentingan dan sumbu Y kompetensi). Kuadran 1 adalah situasi dimana tingkat kepentingan tinggi dan tingkat kompetensi yang dimiliki mahasiswa rendah.

Berikut sub-indikator yang masuk dalam kuadran 1 dan harus dikembangkan di masa depan:
  1. Memahami pembicaraan orang lain.
  2. Mendorong anggota lainnya untuk berpartisipasi aktif dalam tim.
  3. Menggali informasi yang relevan sebagai dasar dalam mengambil suatu keputusan.
  4. Menterjemahkan ide kedalam tindakan nyata.
  5. Berpartisipasi dalam kegiatan belajar untuk mendapatkan pengalaman baru.
  6. Menerima dan memahami informasi baru dengan cepat.
  7. Mengetahui manfaat program aplikasi komputer yang dibutuhkan dalam pekerjaan.
  8. Memelihara hardware/software tetap berfungsi secara baik.
  9. Memahami ancaman bahaya dalam pelaksanaan pekerjaan.
Untuk mendapatkan akses ke disertasi di PPS UNY, silahkan lihat detail di website Perpustakaan UNY http://library.pps.uny.ac.id. Semoga bermanfaat.

Posting Komentar

0 Komentar