Kesempatan Terbuka Bagi Lulusan SMK untuk Bersaing di SBMPTN

Pengumuman perubahan sistem SBMPTN dan UTBK mulai tahun 2023 membuka kesempatan emas bagi para lulusan SMK untuk ikut bersaing secara sehat dan setara. Tidak seperti di tahun-tahun sebelumnya dimana lulusan SMK harus berjuang ekstra keras melawan lulusan SMA. Baca tulisan kami sebelumnya tentang sebarapa perlu lulusan SMK ikut tes masuk melalui SBMPTN.

Mengapa demikian? Karena dengan terobosan Mas Menteri Nadiem Makarim yang menghapuskan bagian tes akademik (pelajaran sekolah atau TKA. Adapun materi yang dihapus tersebut adalah untuk TKA Saintek terdiri dari 4 mata pelajaran, yaitu Biologi, Kimia, Fisika, dan Matematika. Kemudian TKA Soshum yang meliputi Geografi, Sejarah, Ekonomi, dan Sosiologi.

Materi ini menjadi halangan terbesar bagi siswa SMK karena soal tes tersebut dibuat dengan dasar kurikulum SMA. Sebagian materi tidak diajarkan sama sekali di SMK. Karenanya, bagi lulusan SMK untuk dapat lulus SBMPTN, itu adalah pekerjaan berat. Perlu kerja keras dan ketekunan ekstra agar mampu mengejar ketinggalan dari lulusan SMA. 

Itu jugalah yang jadi salah satu pertimbangan Mas Menteri untuk mengubah sistem masuk PTN ini. Karena adanya jembatan yang putus antara kurikulum di sekolah menengah dengan tes yang diberikan untuk masuk ke perguruan tinggi. Akibatnya, bagi lulusan SMK yang ingin masuk perguruan tinggi, khususnya jalur S1, diperlukan upaya khusus. Biasanya dengan jalan mudah masuk ke bimbingan belajar. Hal yang menurut Mas Menteri menjadi sesuatu yang tidak adil terutama di era ekonomi masyarakat yang makin sulit.

Pertanyaannya, bukankah jalur pendidikan vokasional sudah ada bagi para lulusan SMK? Mereka sudah disediakan jalur untuk masuk ke program diploma. Itulah sistem pendidikan yang sudah diterapkan di Indonesia.

Nah, pemikiran disruptor seperti Nadiem sungguh melegakan. Lulusan SMP, saat memutuskan untuk masuk ke jurusan spesifik di SMK, masih berusia sangat muda. Pemikiran, wawasan, visi hidup mereka masih sangat terbatas. Pilihan jurusan SMK yang dipilih masih sangat mungkin untuk berubah atau tidak sesuai. Jadi harus disiapkan "kemerdekaan" untuk mengubah jalur jurusan mereka. 

Itulah salah satu perubahan besar yang terjadi di sistem penerimaan PTN tahun 2023 ini. Semua lulusan, baik SMA maupun SMK, atau SMA IPA maupun IPS bebas memilih jurusan apapun yang mereka kehendaki. Tidak ada batasan lagi. Karena adanya keyakinan bahwa pada usia tersebut pilihan karir di pikiran mereka masih sangat dinamis.

Jadi kesimpulannya, inilah saat lulusan SMK berteriak "merdeka" karena jika mereka memiliki pemikiran lain tentang jalur karir masa depan mereka, mereka bisa lakukan saat lulus SMK. Mereka akan bersaing masuk PTN melawan lulusan SMA dengan garis start yang sama. 

SBMPTN mulai 2023 hanya akan mengujikan materi TPS UTBK yang didesain untuk mengukur kemampuan kognitif dalam menalar dan memahami suatu hal. Materi soalnya akan dibagi menjadi empat subtes, yaitu Penalaran Umum, Pengetahuan Kuantitatif, Pengetahuan dan Pemahaman Umum, serta Pemahaman Bacaan dan Menulis. Mas Menteri ingin bahwa tes didasarkan pada penalaran dan logika, bukan hafalan pelajaran. Ayo dimanfaatkan.

Berikut penjelasan Mas Menteri Nadiem Makarim pada saat mengumumkan perubahan tersebut.

Posting Komentar

0 Komentar