Ekonomi dan Pendidikan Vokasi

Pendidikan vokasi disebut juga pendidikan ekonomi. Ada juga pendapat yang dinyatakan dengan kalimat berbeda, pendidikan vokasi adalah tiang utama kemajuan ekonomi suatu bangsa. Apapun istilahnya, filosofi dasar dari penyelenggaraan pendidikan vokasi adalah untuk menopang maju dan tumbuhnya ekonomi suatu bangsa. Karenanya tolok ukur keberhasilan penyelenggaraan pendidikan vokasi adalah apakah terjadi pertumbuhan ekonomi yang sehat. Berikut beberapa pendapat berkenaan relasi pendidikan vokasi dan ekonomi.

  • Pendidikan vokasi dijalankan untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja yang pada gilirannya akan menambah kekuatan ekonomi nasional (Thompson, 1973). 
  • Pendidikan vokasi adalah suatu “wise business investment” baik bagi individu dan juga untuk bangsa. Pendidikan vokasi yang baik akan menghasilkan pekerja yang memiliki kemampuan ekonomi lebih baik, menaikkan kualitas kehidupan mereka, dan akhirnya ikut berkontribusi menaikkan tingkat ekonomi bangsa (Barlow dalam Thompson, 1973). 
  • Pendidikan vokasi bisa menurunkan tingkat pengangguran dengan melatih calon pekerja dan penganggur. Pendidikan vokasi juga berperan dalam peningkatan produktivitas tenaga kerja. Keduanya merupakan bagian dari indikator penting ekonomi nasional (Panel of Consultants on Vocational education dalam Thompson, 1973). 
  • Pendidikan vokasi memiliki pengaruh dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional. Pendidikan vokasi juga menaikkan kekuatan dan posisi tawar suatu negara dalam percaturan ekonomi global melalui peningkatan produktivitas tenaga kerja dan pendayagunaan tenaga kerja secara optimal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi (Panel of Consultants on Vocational education dalam Thompson, 1973). 
Pendidikan vokasi harus menghasilkan pekerja yang marketable dalam bidang yang juga marketable bagi dunia industri. Jika pasokan SDM dari pendidikan vokasi sesuai dengan kebutuhan industri, maka industri akan berjalan efektif dan efisian sehingga bisa berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi lokal maupun nasional.

Pertanyaan mungkin muncul, mengapa hanya pendidikan vokasi dan bukan pendidikan secara keseluruhan. Saya pikir ini hanya disebabkan bahwa pendidikan vokasi memiliki direct impact pada dunia industri. Walau harus diakui supplier langsung tenaga kerja di Indonesia banyak dipasok dari perguruan tinggi umum jalur S1. Pendidikan vokasi sendiri menghasilkan produk pasokan dari SMK dan Diploma serta output dari BLK, LPK, dan lembaga pelatihan lain.


Posting Komentar

0 Komentar