Layanan Karir di Sekolah Bisnis Kanada dan Amerika Serikat


Semakin banyak perguruan tinggi saat ini menyediakan "layanan karir" bagi para mahasiswanya, istilah yang sering dipakai adalah "career service" dibawah lembaga "career center". Hampir semua PTN maupun PTS Indonesia yang telah menjalankan layanan ini berjalan secara "apa adanya" tanpa ada standar atau saling belajar satu sama lain melalui "best practices" yang dimiliki oleh setiap institusi yang telah menjalankan.

Berikut disampaikan satu acuan ilmiah yang menarik tentang penyelenggaraan layanan karir di Kanada dan Amerika Serikat. Judul makalah asli adalah "Effective Career Services Practices: The Case of Canadian Business Schools" yang ditulis oleh Catherine Elliott dan Linda M. Manning dari University of Ottawa. Makalah ini diterbitkan di Canadian Journal of Career Development tahun 2009. Artikel ilmiah ini dibuat untuk membandingkan praktek-praktek terbaik yang telah dilakukan perguruan tinggi bisnis (business school) di Kanada dan membandingkannya dengan program layanan karir yang sukses di Amerika Serikat.


Mengapa layanan karir begitu penting saat ini? Pertama, para mahasiswa menganggap bahwa layanan karir yang baik di institusi yang mereka masuki akan menjamin keamanan investasi pendidikan mereka. Artinya dengan layanan karir yang baik maka lulusan akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan dan karir yang baik setelah lulus. Kedua, sebagian besar ranking kualitas perguruan tinggi yang dirilis oleh majalah, koran dan lembaga survey terkemuka menggunakan aspek layanan karir sebagai kriteria penting dalam penyusunan ranking. Biasanya kriteria ini diukur berdasar kepuasan mahasiswa terhadap layanan karir di kampusnya. Karenanya perguruan tinggi berlomba-lomba membangun dan mengelola layanan karir sebaik-baiknya.

Secara umum Pusat Layanan Karir di sekolah bisnis Amerika Serikat masih lebih baik dibanding di Kanada. Hal ini kemungkinan besar disebabkan pengalaman lebih panjang yang dimiliki Amerika Serikat. Namun hampir semua sekolah bisnis Kanada saat ini sudah memulai dengan serius pengelolaan layanan karir mereka dan mulai terlihat tidak kalah dengan pesaing mereka di Amerika Serikat.

Penelitian ini menemukan bahwa keberhasilan suatu Pusat Layanan Karir (Career Center) dipengaruhi oleh 5 aspek manajemen strategis, yaitu:
  1. Relationship management, membangun dan memelihara hubungan dengan stakeholder, yaitu siswa, pengusaha (perekrut), dan alumni.
  2. Comprehensive student support, pelayanan yang kontinyu, konsisten dan relevan untuk seluruh mahasiswa dan alumni.
  3. Corporate outreach activities, partisipasi dalam sejumlah kegiatan yang beragam di luar kampus, penyelenggaraan acara-acara seperti pameran karir dan sesi informasi disponsori perusahaan untuk menarik perekrut kedalam kampus.
  4. Continuous quality improvement, meningkatkan kualitas pelayanan melalui penggunaan mekanisme umpan balik secara informal dan formal.
  5. Staff resource development systems, memanfaatkan teknologi dengan menawarkan layanan web interaktif yang komprehensif untuk semua stakeholder. Fasilitas fisik yang berkualitas akan mengoptimalkan proses perekrutan di kampus.
Satu aspek penting lagi yaitu "coherent business strategy" ternyata tidak tampak di dalam manajemen Pusat Layanan Karir yang diteliti di Kanada, namun menjadi salah satu aspek yang sangat kuat dilakukan di Amerika Serikat. Hal ini terjadi karena aspek ini adalah salah satu penanda dari suatu organisasi yang telah mapan. Pusat Layanan Karir di Kanada masaih dalam tahap pertumbuhan, sementara di Amerika Serikat sudah berkembang sejak lama dan organisasi pengelola sudah jauh lebih solid dan mapan.

Beberapa informasi penting juga disampaikan dalam penelitian ini, yaitu tentang praktek-praktek layanan karir yang dilakukan di Pusat Layanan Karir di Kanada dan Amerika Serikat. Banyak contoh implementasi saat ini sudah banyak dilakukan oleh layanan karir di Indonesia, namun perlu diperhatikan bahwa pelaksanaan kegiatan haruslah terintegrasi satu sama lain. Layanan karir harus selalu berorientasi pada peningkatan kualitas layanan bagi para mahasiswa yang akan mencari kerja setelah lulus.


Posting Komentar

0 Komentar